Sabtu, 08 Juli 2017

Hukum Membaca dan Mengeraskan Basmalah dalam Shalat Jamaah

Hukum Membaca dan Mengeraskan Basmalah dalam Shalat Jamaah

Hukum Membaca dan Mengeraskan Basmalah dalam Shalat Jamaah

Adapun membaca surat al-Fatihah termasuk rukun dan kewajiban shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Di antara bacaan yang terdapat dalam surah al-Fatihah adalah bacaan basmalah. Berkaitan dengan bacaan basmalah ini, ada tiga pendapat di kalangan ulama.

Pertama, membaca basmalah dihukumi wajib setiap membaca surah al-Fatihah dalam setiap raka’at. Bagi imam dalam shalat jahriyyah disunnahkan membacanya dengan keras. Demikian pendapat Imam al-Syafi’i dan kaum salaf. Kedua, membaca basmalah hukumnya sunnah ketika membaca surah al-Fatihah, dan sunnah dibaca secara pelan (sirran) dalam setiap shalat. Demikian pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal. Ketiga, membaca basmalah tidak diwajibkan dan tidak disunnahkan dalam shalat maktubah (fardhu). Tetapi boleh membacanya dalam shalat sunnah. Demikian pendapat Imam Malik.

Dari ketiga pendapat tersebut, pendapat Imam al-Syafi’i lebih kuat dan lebih berhati-hati, karena hadits-hadits shahih yang sangat banyak mendukungnya. Antara lain adalah hadits-hadits berikut ini:

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَرَأْتُمْ الْحَمْدُ للهِ فَاقْرَؤُوْا بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْمِ اِنَّهَا اُمُّ الْقُرآَنِ وَاُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْع الْمَثَانِيْ وَبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اِحْدَى آَيَاتِهَا. (رواه الدارقطني والبيهقي بإسناد صحيح).
“Abu Hurairah RA berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallama bersabda: “Apabila kamu membaca surat al-Hamdu lillah, maka bacalah bismillahirrahmanirrahim, karena sesungguhnya ia adalah induk al-Qur’an, induk al-Kitab dan tujuh ayat yang diulang-ulang. Sedangkan Bismillahirrahmanirrahim adalah salah satu ayatnya.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh ad-Daraquthni (I/312) dan al-Baihaqi (as-Sunanul Kubra, II/45), dengan sanad yang shahih, baik secara mauquf maupun secara marfu’. Hadits tersebut juga dishahihkan oleh Syaikh al-Albani –ulama Wahabi kontemporer-, dalam beberapa kitabnya, antara lain dalam Shahihul Jami’ish Shaghir wa Ziyadatihi (I/261). Hadits di atas menjadi dalil wajibnya membaca basmalah dalam shalat, dan anjuran membacanya dengan keras dalam shalat jahriyah bagi imam.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَرَأَ الْفَاتِحَةَ ثُمَّ قَالَ وَلَقَدْ آَتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِيْ قَالَ هِيَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اْلآَيَةُ السَّابِعَةُ. (رواه الطبراني بإسناد حسن كما قاله الحافظ ابن حجر في الفتح).
“Ibnu Abbas membaca surat al-Fatihah, kemudian berkata: “Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang”. Ibnu Abbas berkata: “Maksud tujuh ayat adalah Surat al-Fatihah. Sedangkan Bismillahirrahmanirrahim adalah ayat ketujuh”.

Hadits ini diriwayatkan oleh at-Thabarani dengan sanad yang hasan, sebagaimana telah dikatakan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar (Fathul Bari Syarh Shahihil Bukhari, VIII/382). Hadits tersebut menunjukkan wajibnya membasa basmalah dalam setiap shalat, karena bagian dari surat al-Fatihah yang wajib dibaca.

عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ أَنَسٌ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يَمُدُّ بِبِسْمِ اللهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ. (رواه البخاري)
“Qatadah berkata: “Anas ditanya tentang bagaimaca cara Nabi Shallallahu’alaihi wasallama membaca al-Qur’an?” Ia menjawab: “Nabi Shallallahu’alaihi wasallama membacanya dengan panjang”. Lalu Anas membaca bismillahirrahmanirrahim, memanjangkan bismillah, memanjangkan arrahman dan memanjangkan arrahim.” (HR. al-Bukhari [5046]).

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي الصَّلاَةِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَعَدَّهَا آَيَةً.
“Dari Ummu Salamah, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallama membaca dalam shalat, bismillahirrahmanirrahim, dan menghitungnya sebagai satu ayat (dari al-Fatihah).”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Dawud (IV/37), ad-Daraquthni (I/307), al-Hakim dalam al-Mustadrak (II/231), al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubra (II/44) dan lain-lain dengan sanad yang shahih. Hadits tersebut juga dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani (ulama Wahabi) dalam kitabnya Irwa’ul Ghalil fi Takhrij Ahadits Manaris Sabil (II/59-60). Hadits tersebut menjadi dalil wajibnya membaca basmalah dalam shalat.

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَجْهَرُ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فِي الصَّلاَةِ. (رَوَاهُ الْبَزَّارُ وَرِجَالُهُ مُوْثَقُوْنَ)
“Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallama mengeraskan bacaan bismillahirrahmanirrahim dalam shalatnya.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Bazzar, dan para perawinya dapat dipercaya sebagaimana ditegaskan oleh al-Hafizh al-Haitsami (Majma’uz Zawaid, II/109).

عَنْ نُعَيْمٍ الْمُجْمِرِ قَالَ صَلَّيْتُ وَرَاءَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَرَأَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ثُمَّ قَرَأَ بِأُمِّ الْقُرْآنِ حَتَّى إِذَا بَلَغَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ فَقَالَ آمِينَ فَقَالَ النَّاسُ آمِينَ … قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَشْبَهُكُمْ صَلَاةً بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه النسائي، وصححه ابن خزيمة وابن حبان والبيهقي).
“Nu’aim al-Mujmir berkata: “Aku shalat di belakang Abu Hurairah, lalu ia membaca bismillahirrahmanirrahim, kemudian membaca Ummul Qur’an, sehingga setelah sampai pada ghairil maghdhubi ‘alaihim walad-dhallin, maka ia berkata, amin. Lalu orang-orang juga berkata, amin… Lalu Abu Hurairah berkata: “Demi Dzat yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya aku adalah orang yang paling menyerupai kamu shalatnya dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallama”.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh an-Nasa’i (II/134), dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah (I/251), Ibnu Hibban (V/100), ad-Daraquthni (I/309), al-Hakim (al-Mustadrak, I/232) dan al-Baihaqi (as-Sunanul Kubra II/58). Hadits tersebut juga dishahihkan oleh al-Imam an-Nawawi dan al-Hafizh Ibnu Hajar (Fathul Bari, II/267). Dalam hadits tersebut, sahabat Abu Hurairah mengeraskan bacaan basmalah, sehingga didengar oleh jamaah di belakangnya, dan beliau berkata bahwa shalat beliau persis dengan shalat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallama. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengeraskan bacaan basmalah dalam shalat. 
Tanggapan Hadits Tidak Membaca Basmalah
Apabila hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW dan para sahabat mengeraskan bacaan basmalah dalam shalat, lalu bagaimana dengan hadits riwayat Muslim dalam Shahih-nya yang menyatakan sebaliknya?
Hadits tersebut teksnya begini:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَكَانُوا يَسْتَفْتِحُونَ بِ (الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ) لاَ يَذْكُرُونَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فِى أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلاَ فِى آخِرِهَا.
“Anas bin Malik berkata: “Aku shalat di belakang Nabi Shallallahu’alaihi wasallama, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka memulai dengan alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Mereka tidak menyebut bismillahirrahmanirrahim di awal bacaan dan di akhirnya”. (HR. Muslim [918]).

Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallama, Abu Bakar, Umar dan Utsman memulai shalatnya dengan bacaan alhamdulillahi rabbil ‘alamin, tanpa membaca basmalah di awal dan di akhirnya. Menanggapi hadits tersebut, para ulama memberikan beberapa jawaban yang cukup ilmiah.

Pertama, redaksi “Mereka tidak menyebut bismillahirrahmanirrahim di awal bacaan dan di akhirnya”, bukan pernyataan sahabat Anas bin Malik, akan tetapi pernyataan sebagian perawi yang memahaminya dari redaksi sebelumnya. Padahal maksud perkataan sahabat Anas, “Mereka memulai dengan alhamdulillahi rabbil ‘alamin”, memulai dengan surat alhamdulillahi rabbil ‘alamin, salah satu nama dari surat al-Fatihah, bukan tidak membaca basmalah. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits Abu Hurairah yang perawinya dapat dipercaya (Majma’uz Zawaid, II/109).

Kedua, hadits Muslim tersebut juga bertentangan dengan hadits al-Bukhari sebelumnya yang menyebutkan bahwa Nabi SAW membaca basmalah dengan dipanjangkan.

Ketiga, para ulama yang menulis kitab mushthalahul hadits, menjadikan hadits Anas bin Malik tersebut sebagai contoh hadits yang mengandung illat (mu’all), yang kapasitasnya lemah untuk dijadikan hujjah. (Lihat, az-Zarkasyi, an-Nukat ‘ala Muqaddimah Ibnis-Shalah II/212; Ibnu Hajar al-‘Asqalani, an-Nukat ‘ala Kitab Ibnis-Shalah hal. 749; as-Sakhawi, Fathul Mughits, I/209; as-Suyuthi, Tadribur Rawi, 298 dan lain-lain).

Keempat, persoalan apakah Nabi Shallallahu’alaihi wasallama membaca basmalah atau tidak di dalam shalat, adalah persoalan yang tidak ada dalam hafalan sahabat Anas. Imam Ahmad meriwayatkan:

عَنْ سَعِيْدِ بْنِ زَيْدٍ أَبِيْ مَسْلَمَةَ قَالَ: سَأَلْتُ أَنَسًا أَكَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ  أَوِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَقَالَ اِنَّكَ لَتَسْأَلُنِيْ عَنْ شَيْءٍ مَا أَحْفَظُهُ أَوْ مَا سَأَلَنِيْ أَحَدٌ قَبْلَكَ.
 “Sa’id bin Zaid Abi Maslamah berkata: “Aku bertanya kepada Anas, apakah Nabi Shallallahu’alaihi wasallama membaca bismillahirrahmanirrahim atau alhamdulillahi rabbil ‘alamin?” Lalu ia berkata: “Sungguh kamu bertanya kepadaku tentang sesuatu yang aku tidak menghafalnya, atau sesuatu yang belum pernah soleh seseorang kepadaku”.

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Ahmad (al-Musnad, [12723]) dan dishahihkan oleh ad-Daraquthni.

Kelima, hadits di atas bertentangan dengan hadits lain yang menyatakan bahwa Khalifah yang empat, lebih-lebih Khalifah Umar dan Ali radhiyallahu ‘anhum, mengeraskan bacaan basmalah dalam shalat. (Lihat, al-Baihaqi, Ma’rifatus Sunan wal-Atsar, II/372-378).

Keenam, hadits di atas juga bertentangan dengan tradisi penduduk Madinah, yang mengeraskan bacaan basmalah dalam shalat, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Syafi’i dan lain-lain. (Lihat, Ibnu Abdil Barr, al-Inshaf, hal. 192; al-Ghumari, at-Thuruqul Mufashshalah, hal. 47).

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa mengeraskan bacaan basmalah dalam shalat jahriyah, lebih kuat dari sisi dalil, daripada pendapat yang membacanya pelan atau tidak membacanya sama sekali. Wallahu a’lam.
Oleh : Ustadz Muhammad Idrus Ramli
Alamat website : http://www.idrusramli.com / Foto: ar.wikipedia.org

jumlah rakaat shalat tarwih

JUMLAH RAKAAT SHALAT TARWIH


Shalat Tarawih merupakan salah satu dari sekian banyak syi’ar Islam di bulan suci yang penuh barakah yang diagungkan oleh kaum muslimin dan memiliki nilai tambah berupa pahala dari Allah SWT. Nabi kita Muhammad SAW., para sahabat dan para tabi’in selalu mengamalkan secaramuwadzabah (terus menerus) setiap malam di bulan ang suci ini. Demikian pula kaum muslimin di seluruh belahan dunia sampai zaman kita sekarang.
Pengertian Shalat Tarawih
Shalat Tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan pada bulan suci Ramadlansesudah mengerjakan shalat Isya’ dan sebelum witir.
Hukum Shalat Tarawih
Hukum shalat Tarawih adalah sunnah Muakkadah, Berdasarkan hadits Nabi :
من قام رمضا إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه. [رواه البخاري]
Artinya :
“Barang siapa yang melakukan ibadah di bulan Ramadlan (shalat tarawih) hanya karena iman kepada Allah dan mencari keridlaanNya, maka diampuni dosa-dosa yang lewat”. (HR. Bukhari)

Bilangan Rakaat Shalat Tarawih
Banyak sekali dalil-dalil yang menerangkan tentang bilangan rakaat shalat Tarawih, antara lain :
a.    Hadits riwayat Ibnu Abbas :
عن ابن عباس رضي الله عنهما كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي في رمضان في غير جماعة بعشرين ركعة والوتر
Artinya :
“Dari Ibnu Abbas ra. dia berkata : Rasulullah SAW. shalat pada bulan Ramadlan tanpa berjama’ah 20 rakaat dan witir”. (HR. Ibnu Abi Syaiban dan Baihaqi)

b.    Hadits riwayat Yazid bin Ruman
عن يزيد بن رومان قال : كان الناس يقومون في زمن عمر رضي الله عنه بثلاث وعشرين ركعة. [رواه مالك في الموطأ]
Artinya :
“Orang-orang di zaman Umar ra. melakukan shalat malam 23 rakaat (20 Tarawih, 3 Witir)”. (HR. Malik dalam kitab Muwattho’)

c.    Hadits riwayat Siti A’isyah ra. :
روي عن عائشة رضي الله عنها قالت : ما كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزيد في رمضان وغيره على إحدى عشرة ركعة. [رواه البخاري]
d.   Hadits riwayat Jabir
صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في رمضان ثمان ركعات ثم أوتر. [رواه ابن حبان]
Artinya :
“Rasulullah SAW. melakukan shalat bersama kita (para sahabat) pada bulan Ramadlan delapan rakaat. Kemudian melakukan witir”. (HR. Ibnu Hibban)
Karena beberapa hadits tersebut satu sama lain saling bertentangan, maka kita kembali pada Ushul Fiqih :
إذا تعارضت الأدلة تساقطت ووجبت العدول إلى غيرها.

Artinya :
“Apabila beberapa dalil itu bertentangan, maka semua saling menggugurkan dan wajib pindah pada dalil lainnya”.
Oleh karena itu, mengenai bilangan rakaat shalat tarawih ini para ulama madzhab pindah pada pedoman/dalil yang kongkrit yaitu ijma’ pada sahabat pada zaman Sayyidina Umar ra. yakni melaksanakan Tarawih 20 rakaat. Sebagaimana tersebut dalam kitab Muwattho’.

Cara Melakukan Shalat Tarawih
a.    Setiap dua rakaat salam (20 rakaat 10 kali salaman).
b.    Lebih afdlol dilakukan dengan berjamaah. Imam Bukhari meriwayatkan :
عن عبد الرحمن بن عبد القاري قال : خرجت مع عمر بن الخطاب ليلة في رمضان فإذا الناس أوزاع متفرقون يصلي الرجل لنفسه ويصلي الرجل فيصلي بصلاته الرهط. فقال عمر : إني أري لو جمعت هؤلاء على قارئ واحد لكان أمثل، ثم عزم فجمعهم على أبي بن كعب. [رواه البخاري]
Artinya:
“Abdur Rahman bin Abdul Qori berkata pada suatu malam di bulan Ramadlan saya keluar bersama Umar bin Khatthab dan orang-orang terbagi berkelompok-kelompokada yang shalat sendiri dan ada yang diikuti sekelompok orang. Lalu sahabat Umar berkata : “Sesungguhnya saya berpendapat, jika mereka dikumpulkan menjadi satu (untuk berjamaah shalat Tarawih) dengan diimami oleh seseorang yang bagus bacaan Al-Qur’annya, tentu hal itu lebih utama”. Kemudian beliau dengan tekad yang man tap mengumpulkan mereka dengan diimami oleh Ubay bin Ka’ab”. (HR. Bukhari)
c.    Diakhiri dengan shalat Witir 3 rakaat dengan terpisah, yakni 2 kali salam. Dalam kitab Majmu’ juz IV halaman 18 diterangkan:
الصحيح أن الأفضل أن يصليها مفصولة بتسليمتين لكثرة الاحاديث ولكثرة العبادات. إهـ [المجموع 4/18]
Artinya :
“Menurut pendapat yang shahih bahwa yang paling utama yaitu seseorang melakukan shalat witir dengan dipisah dua kali salam, karena banyak hadits yang meriwayatkan hal itu, dan lagi karena bertambah banyaknyaamalan dalam beribadah”.
Pada akhir pembahasan ini, penulis ingin menyampaikan dua catatan penting untuk para warga Nahdliyyin :
1.    Kutipan fatwa Syaikh Muhammad Ali as-Shobuni maha guru fakultas Syari’ah di Makkah al-Mukarramah yang ditulis dalam risalahnya yang berjudul الهدي النبوي الصحيح في صلاة التراويح pada awal Sya’ban 1403 H. :
وبعد، فإن ما يفعله المسلمون اليوم في مشارق الأرض ومغاربها من صلاة التراويح عشرين ركعة هو الحق الذي دلت عليه النصوص الكريمة، وهو الذي درج عليه السلف الصالح وأجمع عليه الأئمة الأعلام، والذي اتفقت عليه الأمة الإسلامية من خلافة عمر الفاروق رضي الله عنه إلى زماننا هذا. وصلاة التراويح عشرين ركعةهو ما يتفق مع هدي النبوة ولا يخالف السنة النبوية الشريفة لأنه اتباع لأمر الرسول صلى الله عليه وسلم، فعليكم بسنة وسنة الخلفاء الراشدين المهدين.
Artinya :
“Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh kaum muslimin pada saat ini baik di belahan bumi bagian timur atau barat, yang berupa shalat tarawih dua puluh rakaat adalah yang benar sesuai dengan yang ditunjukkan oleh teks-teks dalil yang mulia dan dilakukan oleh ulama salaf yang shalih serta disepakati oleh para Imam yang tinggi ilmunya dan diseutujui oleh seluruh ummat Islam sejak zaman Khalifah Umar al-Faruq sampai dengan zaman kita sekarang ini. Shalat Tarawih 20 rakaat merupakan suatu hal yang sesuai dengan petunjuk Nabi dan tidak bertentangan dengan sunnah Nabi yang mulia, karena telah ittiba’/mengikuti perintah Rasulullah SAW. berpegangteguhlah kamu dengan sunnahku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mendapat petunjuk”.
2.    Sangat disayangkan amaliyah kebanyakan imam shalat tarawih dari kalangan warga Nahdliyyin yaitu di satu sisi mereka berupaya mengamalkan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah (20 rakaat), akan tetapi di sisi lain mereka tidak merasa terjebak dalam tindakan BID’AH selama sebulan penuh, yaitu melakukan shalat tarawih dengan gaya super cepat, sehingga diindikasikan tidak ada sikap khusyu’ atau thuma’ninah dalam shalatnya. Maka dari itu penulis yang dla’if dan awam ini kalau boleh ngaturi pengemutkepada sesama warga dengan menyontek (jawa: ngrepek) dari fatwa dua orang ulama yang alim di bidang ilmu fiqih :
a.    Syaikh Nawawi Banten dalam kitabnya Kasyifatus Saja hal 74 menulis :
والمكروهات في الصلاة اثنان وعشرون، أحدها جعل يديه في كمية ..... إلى أن قال : وسادسها إسراع في الصلاة أي عدم التأني في أفعالها وأقوالها. إهـ
“Hal-hal yang hukumny makruh di dalam shalat itu ada 22, yang pertama, memasukkan kedua belah tangannya ke dalam lengan baju ..... sampi kata-kata kyai mushannif : yang keenam, melakukan shalat dengan cepat yakni tidak adanya sikap perlahan-lahan dalam perbuatan dan ucapan sewaktu shalat”.
b.    Syaikh Abdur Rahma Ba Alawi dalam kitabnya Bughyatul Mustarsyidin hal 61 memberi penjelasan :
وأما التخفيق المفرط في صلاة التراويح فمن البدع الفاشية لجهل الأئمة وتكاسلهم. ومقتضى عبارة التحفة أن الانفراد في هذه الحالة أفضل من الجماعة. إن علم المأموم أو ظن أن الإمام لايتم بعض الأركان لم يصح الاقتداء به أصلا. اهـ
Artinya :
“Mempercepat shalat Tarawih sampai keterlaluan itu termasuk salah atu tindakan bid’ah yang sudah tersebar di mana-mana. Hal itu terjadi karena faktor bodohnya para imam shalat dan wujud kemalsan mereka dalam beribadah. Isi ta’bir kitab Tuhfah : bahwa melaksanakan shalat tarawih sendirian dengan sikap khusyu’ dan tuma’ninah itu lebih afdlol dari pada berjamaah/mengikuti seorang imam yang shalatnya serba cepat. Apabila makmum yakin atau menduga bahwa sang imam tidak menyempurnakan sebagian rukun shalat, maka jamaahnya sama sekali tidak sah”.
Dari ta’bir yang ada dalam kitab tersebut, warga kita tentunya bisa memahami

1.  Shalat model gaya cepat itu hukumnya MAKRUH apabila sang imam dan para jamaah melaksanakan semua rukun shalat dengan sempurna;
2.    Apabila diyakini/diduga bahwa sang imam dan para jamaahnya tidak menyempurnakan salah satu rukun shalat, maka shalatnya tidak sah;
3.    Lebih baik shalat TARAWIH sendirian dengan sikap khusyu’ dan tuma’ninah dari pada berjamaah/mengikuti imam yang shalatnya SUPER CEPAT.

Selasa, 02 Mei 2017

Harga Pulsa Semua Operator


Harga Pulsa Semua Operator

Transaksi Isi Pulsa
  • Format : Nominal.No HP.Pin
  • Contoh : 10.081234567890.1111
Transaksi Pakai Kode (I-Sat SMS,GPRS & PROMO)
  • Format : Kodeproduk.No HP.PIN
  • Contoh : HIS5.081234567890.1111 (untuk GPRS kode G)
Multi Transaksi Isi Pulsa
  • Format : Nominal.No HP.Nominal.No HP.PIN
  • Contoh : 10.081234567890.5.081903471222.1111
Transaksi Isi Pulsa 2x No Sama
  • Format : Kode<nominal>.2.No HP.Pin
  • Contoh : S10.2.081234567890.1111

TASKINDO PULSA ONLINE TERMURAH TERLENGKAP

DAFTAR HARGA PULSA ELEKTRIK ALL OPERATOR TERMURAH
TELKOMSEL PROMO (Transaksi Gunakan Kode PSN)
KodeKeteranganHargaStatus
PSN5Promo Telkomsel 1.0001.600open
PSN5Promo Telkomsel 5.0005.400open
PSN10Promo Telkomsel 10.00010.275open
PSN20Promo Telkomsel 20.00019.800open
PSN25Promo Telkomsel 25.0002.500open
PSN50Promo Telkomsel 50.00047.800open
PSN100Promo Telkomsel 100.00094.000open
PSN150Promo Telkomsel 150.000142.750open
PSN200Promo Telkomsel 200.000190.550open
PSN300Promo Telkomsel 300.000285.550open
TELKOMSEL NASIONAL (Transaksi Gunakan Kode SN)
KodeKeteranganHargaStatus
SN1Telkomsel Nasional 1.0001.625open
SN5Telkomsel Nasional 5.0005.425open
SN10Telkomsel Nasional 10.00010.325open
SN20Telkomsel Nasional 20.00019.850open
SN25Telkomsel Nasional 25.00024.550open
SN50Telkomsel Nasional 50.00048.300open
SN100Telkomsel Nasional 100.00094.500open
SN150Telkomsel Nasional 150.000142.800open
SN200Telkomsel Nasional 200.000190.300open
SN300Telkomsel Nasional 300.000285.550open
TELKOMSEL
KodeKeteranganHargaStatus
S1Telkomsel 1.0001.650open
S5Telkomsel 5.0005.450open
S10Telkomsel 10.00010.375open
S20Telkomsel 20.00019.950open
S25Telkomsel 25.00024.600open
S50Telkomsel 50.00048.500open
S100Telkomsel 100.00095.000open
S150Telkomsel 150.000142.800open
S200Telkomsel 200.000190.350open
S300Telkomsel 300.000285.500open
TELKOMSEL PAKET SMS (Transaksi Gunakan Kode TSMS)
KodeKeteranganHargaStatus
TSMS1200 SMS ke Semua, 1 Hari1.600open
TSMS51.000 SMS ke Semua, 5 Hari5.600open
PROMO INDOSAT (Transaksi Gunakan Kode PI)
KodeKeteranganHargaStatus
PI5Promo Indosat 5.0005.575open
PI10Promo Indosat 10.00010.575open
INDOSAT BANK (Transaksi Gunakan Kode IB)
KodeKeteranganHargaStatus
IB5Indosat Bank 5.0005.575open
IB10Indosat Bank 10.00010.575open
IB12Indosat Bank 12.00012.350open
IB20Indosat Bank 20.00019.950open
IB25Indosat Bank 25.00024.850open
IB30Indosat Bank 30.00029.750open
IB50Indosat Bank 50.00049.400open
IB100Indosat Bank 100.00098.200open
INDOSAT (Transaksi Gunakan Kode HI)
KodeKeteranganHargaStatus
HI5Indosat 5.0005.650open
HI10Indosat 10.00010.650open
HI12Indosat 12.00012.350open
HI20Indosat 20.00020.050open
HI25Indosat 25.00024.900open
HI30Indosat 30.00030.050open
HI50Indosat 50.00049.550open
HI100Indosat 100.00098.300open
INDOSAT ALTERNATIF
KodeKeteranganHargaStatus
I5Indosat Alternatif 5.0005.650open
I10Indosat Alternatif 10.00010.650open
I12Indosat Alternatif 12.00012.400open
I20Indosat Alternatif 20.00020.150open
I25Indosat Alternatif 25.00024.900open
I30Indosat Alternatif 30.00030.150open
I50Indosat Alternatif 50.00049.550open
I100Indosat Alternatif 100.00098.350open
INDOSAT GPRS
KodeKeteranganHargaStatus
IG5Indosat 5.000 GPRS5.600open
IG10Indosat 10.000 GPRS10.600open
IG25Indosat 25.000 GPRS25.300open
INDOSAT SMS
KodeKeteranganHargaStatus
IS5Indosat 5.000 SMS5.600open
IS10Indosat 10.000 SMS10.600open
IS25Indosat 25.000 SMS25.300open
PROMO XL
KodeKeteranganHargaStatus
XB1Promo XL 1.0001.250gangguan
XB5Promo XL 5.0005.550open
XB10Promo XL 10.00010.550open
XB15Promo XL 15.00015.050open
XB25Promo XL 25.00024.550open
XB30Promo XL 30.00030.000open
XB50Promo XL 50.00049.100open
XB100Promo XL 100.00098.100open
XB200Promo XL 200.000197.400open
XL
KodeKeteranganHargaStatus
HX1XL 1.0001.300gangguan
HX5XL 5.0005.550open
HX10XL 10.00010.550open
HX15XL 15.00015.100open
HX25XL 25.00024.650open
HX30XL 30.00030.000open
HX50XL 50.00049.250open
HX100XL 100.00098.150open
HX200XL 200.000198.000open
XL ALTERNATIF
KodeKeteranganHargaStatus
HX1XL Alternatif 1.0001.350gangguan
X5XL Alternatif 5.0005.600open
X10XL Alternatif 10.00010.600open
X15XL Alternatif 15.00015.150open
X25XL Alternatif 25.00024.700open
X30XL Alternatif 30.00030.000open
X50XL Alternatif 50.00049.300open
X100XL Alternatif 100.00098.250open
X200XL Alternatif 200.000197.500open
PROMO THREE
KodeKeteranganHargaStatus
HT1Promo Three 1.0001.050open
HT2Promo Three 2.0002.050open
HT3Promo Three 3.0003.050open
HT4Promo Three 4.0004.050open
HT5Promo Three 5.0004.975open
HT10Promo Three 10.0009.875open
HT20Promo Three 20.00019.700open
HT25Promo Three 25.00024.650open
HT30Promo Three 30.00029.550open
HT50Promo Three 50.00049.250open
HT100Promo Three 100.00098.300open
THREE
KodeKeteranganHargaStatus
T1Three 1.0001.075open
T2Three 2.0002.075open
T3Three 3.0003.075open
T4Three 4.0004.075open
T5Three 5.0005.000open
T10Three 10.0009.900open
T20Three 20.00019.750open
T25Three 25.00024.650open
T30Three 30.00029.600open
T50Three 50.00049.250open
T100Three 100.00098.500open
PROMO AXIS
KodeKeteranganHargaStatus
AXB5Promo Axis 5.0005.550open
AXB10Promo Axis 10.00010.550open
AXB15Promo Axis 15.00015.150open
AXB25Promo Axis 25.00024.750open
AXB30Promo Axis 30.00029.800open
AXB50Promo Axis 50.00049.100open
AXB100Promo Axis 100.00098.250open
AXIS
KodeKeteranganHargaStatus
HAX5Axis 5.0005.550open
HAX10Axis 10.00010.550open
HAX15Axis 15.00015.200open
HAX25Axis 25.00024.750open
HAX30Axis 30.00029.850open
HAX50Axis 50.00049.250open
HAX100Axis 100.00098.400open
AXIS ALTERNATIF
KodeKeteranganHargaStatus
AX5Axis Alternatif 5.0005.600open
AX10Axis Alternatif 10.00010.550open
AX15Axis Alternatif 15.00015.250open
AX25Axis Alternatif 25.00024.750open
AX30Axis Alternatif 30.00029.850open
AX50Axis Alternatif 50.00049.500open
AX100Axis Alternatif 100.00099.500open
SMARTFREN JABO + JAWA
KodeKeteranganHargaStatus
OVJ5Smartfren 5.0005.000open
OVJ10Smartfren 10.00010.000open
OVJ20Smartfren 20.00019.900open
OVJ25Smartfren 25.00024.800open
OVJ50Smartfren 50.00049.500open
OVJ60Smartfren 60.00059.800open
OVJ100Smartfren 100.00099.000open
SMARTFREN NASIONAL
KodeKeteranganHargaStatus
HSF5Smartfren 5.0005.000open
HSF10Smartfren 10.00010.000open
HSF20Smartfren 20.00019.900open
HSF25Smartfren 25.00024.750open
HSF50Smartfren 50.00049.000open
HSF60Smartfren 60.00059.500open
HSF100Smartfren 100.00099.150open
SMARTFREN ALTERNATIF
KodeKeteranganHargaStatus
SF5Smartfren Alternatif 5.0005.000open
SF10Smartfren Alternatif 10.00010.000open
SF20Smartfren Alternatif 20.00020.000open
SF25Smartfren Alternatif 25.00024.750open
SF50Smartfren Alternatif 50.00049.800open
SF60Smartfren Alternatif 60.00059.700open
SF100Smartfren Alternatif 100.00099.150open
ESIA
KodeKeteranganHargaStatus
E1Esia 1.0001.150open
E5Esia 5.0004.500open
E10Esia 10.0008.950open
E25Esia 25.00022.350open
E50Esia 50.00044.750open
E100Esia 100.00089.250open
FLEXI
KodeKeteranganHargaStatus
F5Flexi 5.0005.000open
F10Flexi 10.0009.950open
F20Flexi 20.00019.750open
F25Flexi 25.00024.700open
F50Flexi 50.00049.200open
F100Flexi 100.00098.100open
CERIA
KodeKeteranganHargaStatus
C5Ceria 5.0004.750open
C10Ceria 10.0009.350open
C20Ceria 20.00018.750open
C50Ceria 50.00046.750open
C100Ceria 100.00093.500open